Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘Kisahku…’ Category

Hari ini di kantor kebetulan ada acara Lomba Menyanyi “Star Sing A Song” diadain buat nyambut HLN (Hari Listrik Nasional) yg ke-64. Lumayan rame sih. Ada yg nyanyinya serius, ada yg buat becandaan aja, ada yg nyontek dr catetan yg ditaruh di lantai.

Trus, apa hubungannya acara itu dg judul postinganku di atas? Karena di waktu aku nonton acara ini, ada ibu2 istri karyawan dr sektor, unit tetangga yg dtg trus nyamper utk duduk di sebelahku. Dia nanya kabar, trus nanya, “kapan kawin? kok denger2 mo nikah ya?”. Dan aku pun menjawab apa adanya kalo bulan depan aku mo nikah. Dan ibu itu pun kaget. Dia bilang, “kok cepet? Kira2 ada yg nangis gk ya nanti? ” (*dia bertanya sambil senyum2 simpul)

Hmmm…. Dalam hatiku, “Kenapa ibu itu berpikir kayak gitu?” Emang bukan cuman dia aja yg blg kayak gitu. Kok cepat lah, apa udah yakin lah, apa udah siap lah… Dan aku berpikir juga, apakah orang memandang sebagai suatu hal yang aneh kalo aku yg baru beberapa bulan aja mengenal masku dan pacaran dlm waktu singkat trus memutuskan untuk menikah? Daripada dengan usia yg sudah cukup matang tapi masih gonta-ganti pasangan atau bertahun2 jalan gak menentu dg pasangannya tanpa ada kepastian?

Kalo nengok dari masa laluku, pantaslah kalo ibu itu mengajukan pertanyaan yang kedua. Sebelum aku mengenal masku ini, aku sempet jalanin suatu hubungan yang entah sebenernya mo dibawa ke mana kami jg gak tau. Sampe akhirnya ada badai dan akhirnya tiba di suatu pilihan, BAHWA DIA MEMILIH UNTUK TIDAK MEMILIH SIAPAPUN, SEDANGKAN DIRIKU MEMILIH UNTUK TIDAK DIPILIH OLEH DIA. KARENA AKU ADA BUKAN SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK DIPILIH.

Beberapa waktu setelah badai itu, aku sempet limbung. Sampe akhirnya aku ketemu dengan masku, orang yang aku yakini bisa membimbingku, bisa menjaga aku. Bisa menstabilkan kembali jiwa dan emosiku. Seorang lelaki bernama Antonius Lao. Dia bukan sapa2. Dan jika dibanding yang laen2, mungkin secara nyata dia tdk tampak memiliki apa2. Meski aku sebenernya gak mau membandingkan dan aku gak mau masku dibandingkan dengan sapapun. Karena aku pun gak mau ada di posisi yg sebaliknya. Tapi aku yakin, hanya dengan dia saja aku bisa merasa tenang dan aman.

Kalo orang mengukur kematangan suatu hubungan dr segi usia, mungkin aku gak termasuk di dalamnya. Karena hubungan yang aku jalin sampe skr pun belom sampe setaun. Bahkan ketika aku menikah nanti ini pun, usia pacaran kami baru menginjak 10 bulan persis! Tapi aku mo buktiin, kalo aku jg bisa mendapatkan suatu hubungan yang berkualitas dan dewasa, dalam arti yang sesungguhnya. Kalo aku bisa berkomitmen dengan janji yang aku buat. Kalo aku gak mau lagi maen2 dengan hati dan pilihan. Kalo saat ini aku memilih untuk menambatkan hatiku pada satu orang bukan karena dia adalah alternatif dari pilihan yang laen. Tapi karena aku yakini bahwa hanya dia satu2nya orang yang udah Tuhan siapkan untukku, setelah beberapa kali aku bertemu dengan orang yg (mungkin) kurang tepat di mata Tuhan. Dan karena memang sekaranglah saat yang Tuhan telah pilihkan dan tetapkan untuk kami.

Kalo memang keputusan kami membuat pihak2 tertentu terluka, aku minta maaf yang sebesar2nya. Entah itu dari pihak aku maupun dari pihak masku. Gak pernah kami bermaksud untuk melukai hati siapapun. Kami bertemu karena keadaan dan waktu yang mempertemukan kami sebagai manusia bebas. Yang tanpa ada ikatan dari manapun atau siapapun. Yang dengan kesadaran penuh sebagai manusia dewasa, sebagai makhluk sosial yang menyadari bahwa kami gak bisa hidup tanpa satu sama laen. Dan kebetulan kami berada di jalan yang sama, mungkin Tuhan udah siapkan jalur kami. Kami hanya mengamini aja apa rencana Tuhan. Meskipun cobaan silih berganti harus menguji kualitas dan mental hubungan kami. Tapi aku yakin, apapun itu, selama dilaksanakan dengan itikad baik, Tuhan pasti dengar. Tuhan pasti berkati. Dan Tuhan pasti akan sembuhkan luka yang pernah tergores yang mungkin kami udah buat baik sengaja maupun tidak disengaja. Karena Tuhan itu baik….

Read Full Post »

Yogyakarta, sejenak kota pelajar ini membawa memory masa kecil yang menyenangkan. Tapi di satu sisi, kembalinya aku ke kota membawa ingatanku kembali ke seseorang yg selama ini aku berusaha untuk melupakan dia.
Sejenak aku seperti tertegun ketika menatap sepanjang jalan kota ini. Kalau bukan karena ada undangan acara Workshop di Kantor PLN APJ Yogyakarta, mungkin aku gak akan kembali ke sini entah dalam kurun waktu yang berapa lama.

ini nih yang aku bela2in buat ketemu di yogya... miss u so much..

ini dia nih yang aku bela2in buat ketemu di yogya... miss u so much my angel..

Beberapa kali aku sempat menangis karena inget2 dengan kenangan lalu itu. Sejenak hatiku berontak ingin segera pergi dari kota ini. Tapi aku inget bahwa aku juga punya keluarga di situ. Kakakku dan keluarganya. Ponakanku yang cukup lama aku gak liat sejak terakhir kali aku pulang Natal taun lalu.
But, It’s OK! Toh masih ada masku yang masih selalu support aku meski jauh. Dia selalu memantau kondisiku termasuk ketika kami jauh seperti saat ini. Dan demi Radit, aku berusaha untuk tetap kuat dan mencoba melupakan sakit yang bener2 sudah tak termaafkan itu meski sulit, agar aku bisa bertemu dengan salah satu malaikat kecilku itu.

Read Full Post »

Kalo baca2 berita di tivi or di media massa laen, kok lama2 jadi miris ya rasanya? Seperti misalnya aja satu kasus terbaru, Prita Mulyasari, yang sempet ditahan karena dia menulis Surat Pembaca di Surat Pembaca Detik.com tentang keluhan mengenai RS Omni Internasional tapi malah diserang balik dengan tuntutan pencemaran nama baik. Gak tanggung2, Prita divonis membayar kerugian materil sebesar 161 juta sebagai pengganti uang klarifikasi di koran nasional dan 100 juta untuk kerugian imateril. Kronologi kasus Prita ini bisa disimak di halaman ini.

Contoh kasus laennya adalah mengenai kasus pembunuhan seorang Wartawan Harian Radar Bali oleh adik dari Bupati Bangli. Kasus ini mengingatkan kita kembali akan kasus pembunuhan seorang wartawan Harian Bernas, Udin di tahun 2003 yang menyeret nama salah seorang Bupati di Propinsi DIY. Lain halnya dengan dengan Prabangsa yang tewas dibunuh kemungkinan karena menulis mengenai kasus korupsi oknum petinggi di Bali itu, kasus Udin sepertinya sampai saat ini ditutup dan tidak ada kejelasan.

Cerita-cerita tersebut hanya sebagian dari kisah pembungkaman dan penyunatan kebebasan berbicara yang merupakan hak kita. Dua kasus terakhir adalah yang paling tragis. Karena sudah menghilangkan nyawa seseorang. Sekarang yang jadi pertanyaan adalah, bagaimana cara kita menuntut keadilan dan transparansi mengenai suatu hal yang seharusnya kita layak dapatkan?

Seperti yang baru2 aja aku alami. Mungkin kejadian ini udah agak lewat masanya, karena sekitar bulan April kemaren terjadi. Waktu itu kangmas ikut tes penerimaan salah satu Bank Pemerintah di Mataram. Kebetulan karena waktu itu yang dibuka adalah posisi sebagai pegawai tetap di beberapa unit baru di NTB, maka peminatnya seabrek. Pada waktu tes pertama yang dilewati adalah psikotest, di mana waktunya dibagi menjadi beberapa bagian, pagi, siang dan sore. Nah, masku dapat bagian tes yang sore.

Yang aku herankan adalah, sepanjang pengetahuanku, meskipun tes dilakuin pake LJK (Lembar Jawab Komputer) dan menggunakan seperangkat komputer yang udah disiapin di sana, adalah suatu keganjilan kalo untuk tes yg dilakuin pagi harinya dan diikuti oleh ribuan peserta, udah bisa langsung ditau pengumuman di siang hari. Karena mungkin agak beda dengan tes yang dulu aku ikuti waktu panggilan kerja, yg waktu itu memakan waktu antara 1-2 hari sampe datanya udah masuk semua dan dicari peringkatnya dari semua peserta tes.

Dan yang lebih aneh lagi, ada temennya yang waktu itu ikut tes di pagi harinya sebut saja Mr. X, ketemu dengan temennya yang laen seharusnya ikut tes pagi hari juga sebut aja Mr. Y, tapi Y ini gak hadir selama waktu tes. Tapi kenapa tiba2 namanya Y tercantum sebagai nama orang yang lulus tes? Ada beberapa orang yang menduga bahwa tes yang dilakukan itu hanyalah rekayasa belaka untuk menutupi belangnya pihak manajemen yang udah menerima titipan dr org dalam dan org2 berduit utk memasukkan sanak keluarga mereka.

Selama beberapa waktu sempet terjadi silang pendapat antara peserta dengan panitia penerimaan. Waktu itu sepertinya semua tes dihandle oleh Pihak Bank sendiri tanpa melibatkan Konsultan yang independen, sehingga yang ada tesnya waktu itu hanya seperti maen2 aja. Seperti tempat duduk yang tidak ditentukan oleh nomor peserta tes, ada peserta tes yang datang terlambat hampir 15 menit tapi masih dibolehkan masuk karena dia kenal dengan panitia, itupun duduknya juga sembarang, bahkan sampe sebelum tes dimulai panitia membacakan cara2 mengisi jawaban, yang membuat tes tersebut jadi gak murni lagi.

Keganjilan gak brenti sampe di situ, waktu panggilan wawancara (kebetulan, hasil psikotest & IQ masku dapet nilai tertinggi dari semua peserta tes dan dia dipanggil ke tahap wawancara), masku juga mendapat apresiasi dari pewawancara (wawancara oleh pihak Bank saja, entah apa ada konsultan terlibat atau tidak) dan dia diusulkan utk menempati posisi Manajer di 3 alternatif cabang di NTB, karena melihat dari pendidikan dan pengalaman dia makanya dia mendapat nilai plus. Setelah tes wawancara, masku cuman dikasih tau kalo pengumuman akan dilaksanakan kurang lebih 2 bulan setelah wawancara via telp (?).

Hal yang bikin aku tertawa lagi, sementara pengumuman penerimaan dilakukan gencar via media massa dan Bank tersebut sendiri, tapi kenapa begitu pengumuman hasil tes kok panitia terkesan menutupi? Apa karena kasus yang muncul waktu psikotest di awal tadi? Ato emang kayak gitu aturan maen mereka? Ato karena memang ada maen di proses penerimaan itu? Mengingat Bank ini cukup terpercaya di Indonesia masak gak mampu pasang pengumuman penerimaan dan nempel di kantor agar peserta tes juga bisa liat?

Tes wawancara waktu itu dilakuin hari Minggu, dan seminggu kemudian masku dpt info dr temennya yang juga kebetulan ikut tes bareng dia, dia dpt bocoran kalo sudah ada beberapa orang yang lulus tes wawancara, senen tes kesehatan dan selasa udah cabut ke Bogor buat diklat. Hmmm, begitu masku minta informasi langsung ke pihak sdm via telp, jawabannya keliatan berbelit2. Dan mereka gak bisa jelasin bagaimana bisa org yang ikut wawancara, bisa langsung dapat pengumuman lulus, lanjut tes kesehatan dan esoknya langsung berangkat diklat? Dengan berbagai macam alasan sampai akhirnya mereka hampir naek pitam waktu kita mendesak agar dilakukan pengumuman secara terbuka mengenai nama siapa2 saja yg udah lulus tes. Tapi mereka bilang tidak bisa karena memang aturannya pengumuman diberitahukan lewat telp / sms.

Plis deh?!?!?!?! Kalo emang mo maen2 n nyari pegawe berdasarkan sogokan aja mending gak usah dilakuin tes terbuka aja. Inget2 aja kalo duit yang dipake makan juga bukan duit yang selayaknya mereka makan. Karena duit yg dimakan sudah mencaplok hak orang yang lebih layak utk bekerja karena otak dan kemampuannya. Sementara aku tanya ke mana aku bisa komplain mengenai hal ini, pihak manajemen tidak mau menanggapi. Orang SDM itu cuman menghentikan usahaku dengan marah2 dan bilang kalo cuma lewat dia aja kalo mo komplain. Apakah ntar kalo kita menuntut klarifikasi dan transparansi juga akan dibungkam dengan tuduhan pencemaran nama baik lagi sementara memang mereka sudah busuk dari dalamnya. Ingat ya! Sepandai2nya menyimpan bangkai akhirnya akan kecium juga baunya. It’s ok! Mungkin emang masku tidak seharusnya berada di tempat busuk itu di tengah2 orang2 berwatak busuk dan bermental bejat!!!

Read Full Post »

Kemaren sore, sepulang dari kantor, aku mampir ke Lapangan Polda NTB. Mo jemput mas yang lagi maen bola di sana. Cuaca cukup mendung waktu itu. Tapi sekilas aku liat ada pelangi di langit. Bagi orang yang jarang2 liat pelangi, bagiku pemandangan sore kemaren cukup indah. Coba kalo cuaca dlm kondisi bersahabat. Dengan langit yang biru sebagai latar belakang, pasti pelangi itu sangat cantik tampak di langit.

Masku lg maen bola ama temen2nya

Masku lg maen bola ama temen2nya

Ini beberapa foto separo bagian pelangi yang bisa aku ambil di tengah2 org2 pd latihan bola Senin, 27 April 2009 kemaren.

Secuil pelangi di balik rindangnya pohon

Secuil pelangi di balik rindangnya pohon

Read Full Post »

Aku punya temen seruangan. Udah cukup lama aku kenal dia menyandang status jomblo. Tapi entah, udah beberapa waktu terakhir ini aku liat dia punya hoby baru. Nelp lama dg seseorg yg masih misterius buat kami seruangan. Mana telpnya gak cuman semenit-dua menit. Yang biasanya rekor telp lama masih aku pegang, kali ini dikalahin ama dia. Bahkan handphone baru yg dibeli baru2 aja, selalu nyanding di sampingnya lengkap dg headset yg siap setiap saat buat nelp seharian.

Yang biasanya dia tipikal org yg cuek n aktif di kantor. Sekarang aku liat dia tumben mulai gak betah di kantor. Kalo istirahat bawaannya mo buruan cabut n kalo pulang sebisa mungkin tenggo buat kebut ke rumah.
Hmm… Aku ama temen2 udah beberapa kali ngolok2 dia. Kalo biasanya dia orgnya asik dibecandain n digangguin, tumben2 aja kali ini dia jadi jutek. Hiks. Bahkan td aja waktu aku nanya soal AC yg mo aku on’in swingnya, eh aku malah dimarah, dibilang ganggu aja. Huuaaaa!!! Masak sih sekarang mentang2 punya gebetan baru jd jutek bin judes gitu ama kita2? Huuuaaaaaaaaaa…. Hiks3x…

Read Full Post »

Minggu kmrn, tgl 22 Mar ’09, aku terima telp dr sohib baekku. Ferry alias Pengi alias Pepeng. Kita emang udah lama sohiban. Udah dr jaman taun jebot ampe skr pun jg gak aneh bagi kita buat bilang sayang satu sama laen. Wakakakak… Itu jg krn saking lamanya kita sohiban sampe2 ngerasa ilfil buat bisa sayang lebih dr sohib or sodara.

Aku emang pake beberapa no hp. Dua di antaranya pake ** dan *******. Dan lagi2, kita jd korban keganasan iklan provider. Cari yg murah tp malah bikin darah tinggi kita kambuh. Beberapa kali Pengi nelp ke no ** aku, tp beberapa kali pula aku alami kekecewaan yg teramat sangat. Provider yg sering kasih promo macem2, dr yg nelp murah berkali2 sampe yg murah sampe gila bener2 bikin kita gila.

Entah karena hpku yg jelek (coz yg penting bisa sms n nelp doank!), or karena posisi dia yg berada di seberang pulo (waktu itu dia nelp dr Manado), dia nelp berkali2 dg suara yg sama sekali samar2 tak terdengar. Hanya ada satu info yg aku dpt kalo dia lagi di Manado. Udah gitu, aku smsin dia buat nelp ke no aku yg laen. Beberapa kali dia nyoba nelp ke no yg lama, sampe akhirnya dia nelp ke no *******ku. Tp krn beda operator, terpaksa aku reject aja telp dia.

Aku sms dia n blg kalo suaranya ancur, kayak org kelelep. Ini petikan sms kita :

    Aku    : “Suaramu sama sekali gak jelas blas, peng. Padahal aku nelp ke ** laen jelas kok. Bikin bete emang!”
    Pengi : “Padahal suaramu jelas loh. Y dah kapan2 aja ya…”
    Aku    : “Napa gak nelp ke No. aku yg satunya aja? Ini no.nya : 081******012.”
    Pengi : “Ini no aku : 081******479. Tp lagi gada pulsa. Hehehe”
    Aku    : “Weleh! Podho ae! No. aku yg satu itu jg lagi sekarat pulsane!”
    Aku    : ”                       ”
    Pengi : ”                       ”
    Aku    : “Suaramu sama sekali gak jelas blas, Peng. Padahal aku nelp ke no. laen jelas kok. Bikin bete emang!”

Sampe akhirnya hp yg sama dg no berbeda bunyi. Ternyata Pengi nelp dr no.nya yg pertama. Abis aku reject, aku sms pengi.

    Aku     : “Kok nelp ke no itu, Peng?”
    Pengi  : “Saking frustasine.. Yo Wis lah kapan2 aja.”
    Aku     : “Weleh.. Gmn kalo besok aja wis? Aku tak isi pulsa itu dulu.” (Notabene emang waktu itu udah mlm, n lagi aku emang lg usaha sembunyi dr seseorg. Gak bersuara, gak angkat telp, gak nyalain lampu, berusaha senyap di kamar dw. Hiks! Kalah2 temen2 yg ngerayain Nyepi!)

Lama ….

Diem….

Tau-tau…

SMS masuk ke hp aku…

    Pengi  : “Tin, tgl 1 aku mau lamaran mohon doanya ya… Aku jg mau bimbingan nikah di gerejamu loh. Kmrn ketemu mas Yono. Pengen cerita banyak sih, tp ntar aja kalo ** (Nama Provider) normal. (Hiks! Emang kapan bisa normal yak?!)”

Dan aku cuman diem….

Sampe akhirnya…

Aku sms….

    Aku   : “GUBRAK!!!”

Aku gak bisa berkata apa2 lagi. Satu lagi sohibku diambil orang…. Hiks!!! Aku masih ngerasa gak percaya. Dulunya masih sama2 kecil n pake seragam putih biru. Tau2 udah pada mo merid… Huaaaaaaa!!!!!!!!!!! But, I hope u’ll be happily ever-after… (lebih…)

Read Full Post »

Minggu kmrn aku jalan bareng mamaq n Rika ke sebuah panti jompo di Ampenan, sebelahan ama Unram (Universitas Mataram). Emang sih, kepergian kita ke sana kayak feeling gitu deh. Dulu aku emang pernah kepikiran kalo pengen suatu saat jika ada waktu, maen2 ke sana. Bukan apa2 sih, krn selama ini mungkin aku orgnya kurang bersosialisasi kali ya. Setelah alami problem beberapa waktu yang lalu, aku berpikir kalo gada salahnya aku nemuin org2 yg punya nasib kurang beruntung. Karena pastinya bukan hanya kita doank yang alami kepedihan dan kegagalan dalam hidup. Tapi jika kita bisa noleh ke bawah, pasti akan nemuin banyak teman dan saudara yang lebih kurang beruntung ketimbang kita.

Waktu aku maen ke rumah di perum,pernah aku nyeletuk ke mamaq, nyampein keinginanku itu. Dan bak gayung bersambut (ciiieh!!! sekalinya pake perumpamaan, sok nasionalis banget aku?! Maksudnyaaaa?!), mamaq keinget ama tetangganya yg juga baru bbrp hari tinggal di sana. Alhasil kita cari2 hari, ketemulah hari minggu sore kita berangkat ke sana.

Berbekal baju daster n beli bbrp makanan kecil utk dibawa sebagai sekedar buah tangan, kita langsung meluncur ke Panti Sosial. Sampe sana kita cari tetangga mamaq yg bernama Oma Sribawa. Dan di sana beliau tinggal di sebuah paviliun kecil bersama ke-5 nenek2 laen yg jg dirawat di Panti. Mereka kurang lebih ngalamin nasib yang gak jauh beda dg Oma Sribawa. Kalo OMa ini lebih tragis ceritanya. Oma punya 7 anak kandung, 2 cewek, 5 cowok. Salah satu anak cowoknya meninggal dunia. Kesemua putra-putrinya udah pada berkeluarga. Dan anak cowok yang terakhir ngedapetin beasiswa dr UGM utk lanjut studi or semacem itulah ke Aussie.

Cuman satu aja anaknya yg msh punya hati nurani (cciiiieeh!!! ini bukan kampanye lho! dan gada hasrat utk promosi salah satu parpol! ;p). Ya anaknya yg ke Aussie itu doank. Sementara, anak2 yg laen beserta menantu2nya pada jahat semua ke Oma. Bahkan Oma cerita pas waktu ke rumah menantunya, Oma sempet dibungkus kakinya dan direndem di air es batu. Belum lagi, waktu ke Bali, Oma sempet dijahit bibirnya oleh menantunya yg durhaka, karena menantunya itu menganggap Oma terlalu cerewet. Derita Oma gak brenti sampe di situ saja. Rumah yang ditempatin oma di Perumnas Tanjung karang, Ampenan, dijual oleh anak2nya, dengan alasan mo dipake modal usaha. Belum lagi uang pensiunan peninggalan Opa yang Oma gunakan utk biaya hidup sehari2 dipangkas oleh anak2 dan menantunya. Padahal Oma udah besarin anak2nya itu sampe jadi orang berhasil, Oma juga bantu sekolahin n rawat cucunya sampe besar. Tapi kok balesan macam itu yg diterima Oma. Bukannya rasa hormat dan santun dr sang anak, malahan Anak2nya menjadi anak durhaka.

Emang, Oma ini sudah menjanda kurang lebih udah 30 tahun. Tapi selama ini Oma gak pernah putus asa besarin anak2nya seorang diri. Oma cuman berharap agar Tuhan bukakan pintu hati anak2 serta menantu Oma, agar sadar bahwa apa yg selama ini dilakukan adalah sudah bekerja sama dg iblis. Oma udah sampe keliling ke Panti2 Jompo di Bali agar ada yg bersedia menampung. Tapi hanya di Lombok akhirnya Oma mendapat tempat. Bahkan Oma cerita kalo sempet mo minta suntik mati ke dokter. Karena udah gak kuat nanggung cobaan hidup.

Apa yg dialami Oma ini jg dialami oleh beberapa penghuni panti. Aku cuma berpikir, aku gak berharap Ortuku or sapapun org yg aku sayangi ngalami nasib seperti mereka. Karena biar bagaimana, kita gak mungkin jadi kayak sekarang ini kalo bukan atas jerih payah ortu dan kasih mereka kan?

Read Full Post »

Hari ini, masku pamitan mo ke Surabaya. Tugasnya sebagai salah satu Panwaslu utk Pemilu Caleg kali ini mengharuskan dia utk sering mondar-mandir keluar kota. Berangkat berlima dg temen2nya di KPUD Buleleng dg menggunakan mobil. Hiks… Ngebayangin aja udah kerasa capek banget. Apalagi kalo jalanin dw…

Iya dah, ati2 di jalan aja ya, mas… Moga2 Tuhan Yesus senantiasa menyertai setiap perjalananmu. Dari awal berangkat sampe pulang kembali ke Singaraja. Adekmu di sini selalu mendoakan keselamatanmu. Semoga Tuhan Yesus selalu menjagamu hingga kita bisa bertemu kembali di hari yang kita rencanakan.

Luv u, hun… Jesus bless us…

Read Full Post »

Sayang, aku kangen bangeeeeeeeeeet…..

Waiting for 20 days feels like 20 years for me… I’m sure u feel the same too…

Sabar ya hun… Aku jg di sini mencoba utk senantiasa bersabar menanti waktu

Kita sama2 berjuang. Sama2 berdoa. Untuk suatu keajaiban. Untuk sebuah cita2…

Tetap jaga hati ya, hun… Kita tunggu waktu dan jalani bersama. Pasti semua akan bisa kita lewati bersama.

Thank you for loving me…

God bless you…

Read Full Post »

Beberapa waktu yang lalu aku pernah ngalamin suatu usaha penipuan yang dilakuin oleh seseorang ato mungkin sekomplotan oknum gak bertanggung jawab. Yang lebih kurang ajarnya lagi, org tsb udah make instansi kepolisian dan rumah sakit untuk usaha nipunya tersebut. Belum lagi, dia melibatkan org2 laen yang sebenernya aku gak kehendaki sama sekali tersangkut.

Modus awalnya pada waktu itu dia mengaku bernama Gunawan, dari Polres Mataram, dan dia menelepon ke Nomor XL lamaku yang sekarang ini udah aku non aktifin n ganti no baru. “Bp. Gunawan” tersebut berpura2 sedang menyelidiki suatu kasus narkoba, di mana Gembong Narkobanya tersebut melakukan transaksi dengan menggunakan no hp yang sama dg no hp yang aku pake, dg kata laen menggandakan no hpku. Trus aku diminta utk menon aktifkan hpku selama kurang lebih 30 menit.

Menanggapi ucapan dan permintaan yang gak masuk akal itu aku bantah aja. Aku blg, dmn2 org jahat skr udah cerdik. Manalah ada org ngelakuin perbuatan negatif, dalam hal ini transaksi narkoba dg no hp yg sama berulang2. Pas waktu aku minta org yg ngaku sbg Bp. Gunawan tsb utk menutup teleponnya dan menelepon aku balik dg menggunakan no telp kantor, dia spontan menolak dg alasan sdg bertugas di lapangan. Waktu aku menolak utk mematikan hp, dia mengancam mo nangkep aku dg tuduhan membantu gembong narkoba. Ya jelas lah aku ketawain, org bukti n saksi aja gada mo seenaknya aja maen tuduh n seret org. Dg santainya aku blg aja ke org tsb, kalo aku akan dg senang hati dtg ke kantor polisi buat menuhin panggilan n membantu pihak yg berwenang jika memang kehadiranku diperlukan. Akhirnya aku minta dia sebutin Nama lengkap, NIP ama kedudukannya di Polres Mataram, dia mulai kelabakan. Aku blg kalo aku mo nyamperin dia ke kantornya. Seketika jg telpnya ditutup.

Selang beberapa menit kemudian, aku terima telp dari ortuku. Bapakku nelp nanyain kondisiku. Dan di belakang aku denger suara ibuku yg sedang nangis histeris. Usut punya usut, ternyata oknum tadi nelp ke rumah ortuku di Jawa n berusaha nipu dg mengaku kalo berasal dr pihak Rumah Sakit Umum Mataram dan memberitahukan kalo aku ngalamin kecelakaan, dalam kondisi kritis, dan ortuku diminta buat ngirim sejumlah uang sebagai syarat administrasi pengobatanku di Mataram. Tp untungnya, ibuku belum sampe krm uang, bapakku udah langsung mastiin kondisiku di sini. Dan untungnya juga, aku gak sampe matiin semua no hpku. Karena aku yakin, org tsb pasti gak tau kalo aku punya bbrp no telp yg sengaja aku udah aktifin divert modenya. Agar kalo salah satu no gak bisa dihubungin bisa langsung dialihkan ke no laen. Dan ortuku emang udah tau semua no hp yg aku pake.

Setelah aku ngobrol ama ibuku, aku pastiin kalo semuanya ok. Kondisiku baek2 aja. Dan aku pesenin ke ibuku, kalo laen kali kejadian kayak gini terulang kembali, aku minta agar ibuku langsung ngubungin aku terlebih dahulu buat mastiin. Karena meski aku di sini sendiri, apapun yg terjadi pada diriku, pasti sudah ada Pihak kantor yang ngurusin aku n pihak kantorlah yang langsung menghubungi keluargaku, karena selama ini aku pikir no telp rumahku di Jawa gak sembarangan aja aku kasih ke org asing.

Buat temen2, ati2 kalo suatu saat kalian nemuin usaha2 penipuan dg menggunakan modus semacam ini. Karena kejadian ini gak cuman satu-dua kali aja terjadi. Tapi udah beberapa kali terjadi. Dan gak sedikit kerugian yang ditimbulkan akibat kurang berhati2nya korban utk mengecek ulang ke kerabat yang bersangkutan. Semoga aja oknum tersebut sadar akan kelakuannya, karena kalo emang dia berhasil dapet untung dr penderitaan org, bukan kebahagiaan yang dia dpt, tapi hukuman yang Tuhan bakal kasih ke dia. Skr ato nanti. Semua ada imbalannya.

GBU…

Read Full Post »

Older Posts »